cerbung by : widi
Malam itu aku memacu sepeda motorku membelah hirup pikuk kota
menembus kepekatan malam yang begitu gelap,satu persatu lembar kenangan kembali
terlintas dalam lubuk hatiku,sepertinya baru kemarin ,saat aku masih terbiasa
menikmati indahnya malam dengan gadis yang begitu memberi warna dalam
kehidupanku.Dia adalah Lia gadis manis yang begitu tinggi semampai dan berkulit
kuning langsat ,Tak terasa malam itu aku melintasi sebuah sudut istimewa di
kota itu.Sejenak pandang matakupun tertuju pada coffe kecil tempat aku dan lia
sering menikmati indahnya malam,tempat dimana kita sering bercanda ,terawa dan
menikmati malam sambil ditemani musik yang romantis dan camilan ringan yang
benar –benar manambah romantisnya suasana.Aku biasa memesan susu jahe ditemani
dengan jadah bakar yang membuat lidah bergoyang semakin kencang ,sementara Lia
lebih suka memesan angsley, semacam minuman khas dari daerah sulawesi kalau
tidak salah.
Jika ingat masa –masa itu suasana yang begitu romantis dan
berkesan dalam sepanjang kehidupanku,diiringi lagu –lagu romantis ,kami sering
mojok di sudut ruangan,meja 17 ,tempat dimana kami sering berbagi canda dan
tawa tanpa mengenal waktu,sampai –sampai suatu saat pemilik caffe sudah mau
tutuppun kami masih asyik mojok di tempat itu,lucu rasanya jika aku ingat
kembali suasana itu,hidup terasa begitu indah tanpa ada celah sempit ,sesempit
apapun yang bisa mengganggu kebersamaanku dengan Lia.Hmmmmm……Lia dimana kini
dirimu berada masihkah kau ingat hari – hari indah kebersamaan kita.Tak terasa
ada perasaan yang begitu menyakitkan yang menusuk jantung hatiku setiap kali
aku mengingat Lia ,entah kenapa akupun tidak tahu.
Memang tidak dapat dipungkiri, Lia adalah gadis pertama yang
hadir dalam kehidupan cintaku,dan dia hadir disaat yang sangat tepat dikala aku
benar –benar labil dan membutuhkan sesosok orang yang bisa menjadi pengendali
dan penyeimbang dalam hidupku. Masih jelas saat pertama aku bertemu dengan Lia
di sebuah Mall,Tiada sengaja kami sama –sama melihat pameran komputer di salah
satu mall di kota ini.Awalnya dari ketidak sengajaan kita sama-sama melihat
sebuah laptop yang cukup mewah meski dengan harga yang relatif murah,awalnya
aku bertanya kepada spg yang menjaga pameran,dia menjelaskan secara detail
tentang semua keungulan –keunggulan dari laptop tersebut ,aku benar-benar
tertarik dengan laptop tersebut ,tapi yang lebih membuatku tertarik adalah
seorang gadis yang dengan wajah manis tersenyum melihat aku bertanya dengan
detail kepada spg penjaga pameran,aku tidak tahu ,apakah dia berfikir aku oon,atau bagaimana,tapi senyuman khasnya itu
yang telah membuat hatiku berdebar – debar untuk kali pertama melihat seorang
gadis.
Lia .. lia.. awal pertemuan yang tidak sengaja itu telah
membuat jalan fikiranku selalu mengingat akan Lia ,tanpa kutahu siapa dia
,dimana rumahnya ,dan apa statusnya,aku selalu teringat akan gadis itu ,seperti
itulah cinta pertama yang telah aku rasakan .Mungkin memang sulita utuk
dimengerti maupun dipahami ,tak tahu dari mana asalnya aku bertemu kembali
dengan Lia di kos seorang sahabatku ,saat itulah awal pertama aku berkenalan
dengan Lia dan sering bertatap muka,awalnya Liapun biasa saja terhadapku,hingga
suatu hari ada sebuah tugas makalah yang dia kesulitan,dan dia minta Tolong
pada sahabatku Lucy untuk mengerjakanya,si Lucy memang teman dekatku yang
paling aneh dia benar –benar oon tapi sering berlaga begitu cerdas,dengan
sering menyanggupi untuk mengerjakan tugas-tugas teman temanya,biasa ujung
–ujungnya semua tugas itu dilarikan ke tempatku.Tapi mungkin ini berkah Tuhan
yang telah Dia berikan karena aku sering membantu orang lain dengan tulus. Sore
itu Lucy datang ke kost ku dengan membawa Tugas untuk membuat makalah dengan
tema ilmiah,biasa dengan gayanya yang khas merayunya Lucy memintaku untuk
membuatkanya,dan yang makin gila lagi tanpa ada bahan acuan yang bisa kugunakan
dan harus kucari sendiri di internet,dan lebih gila lagi semua harus selesai
besok pagi,karena besok harus dikumpulkan katanya.Ini adalah tugas yang tergila
yang diberikan Lucy kepadaku selama ini.Awalnya aku menolaknya namun begitu aku
melihat ada nama Lia di stopmap kosong yang Lucy berikan kepadaku, ada rasa
yang berbeda di hatiku ,fikiranku berubah total dan aku langsung menyanggupinya
,sampai –sampai si Lucy mlongo memandangku, dia berkata “gila kena setan apa
lho,berubah total 1800 menerima
begitu aja “ ,akupun menjawab “ setan lho” ,he..he.. Lucypun tersenyum
sambil beranjak pergi dengan gayanya yang sok cuek abis ,sambil sebelumnya
seperti biasa dia memberi pesan “harus jadi besok pagi ingat ,ingat,jangan
sampai telat ,OK guys “ dan kata-kata terakhir yang selalu dia ucapkan jika
permintaanya terpenuhi “Kamu tampan dweh..” kata kata yang bikin aku risih
gimana he..he..
Sore itu selepas kepergian Lucy ,segera aku browsing internet
untuk mencari bahan bahan membuat makalah.Hampir semalaman aku begadang
menyelesaikan makalah ,sampai waktu subuh tiba semua baru selesai, sehabis
sholat subuh akupun baru merasa benar –benar lelah dan beranjak untuk
tidur.Baru tidur beberapa menit si Lucy sudah sms,” siap brow ,tugas gue ambil
jam 07.00 tepat , OK!!!” dalam hatiku bergumam “ganggu orang tidur aja ni anak
“ tapi ku langsung membalas sms Lucy “ OK bos!!!” ,kemudian aku terlelap lagi
dalam tidurku,saking capeknya ,hingga aku tidak tahu sampai sampai kamar pintu
kamar kost ku,diketuk-ketuk orang yang membangunkanku.Akupun terjaga dan dengan
wajah yang masih acak adul kubuka kamar kostku,Oh my God…!!!, ternyata si Lia
dah berdiri didepan pintu ,suasana yang benar –benar begitu membingungkan
hatiku untuk kali yang pertama,aku terbengong –bengong ,melihat Lia yang benar
benar sudah rapi dan berdandan begitu
anggun,bediri didepan pintu kost kamarku.Lia menyapa lembut, “pagi mas..”
dengan nada yang gugup akupun menjawabnya,”em ..m, pagi Lia ,he..he..” kemudian
Lia menjelaskan kalu dia disuruh sama si Lucy untuk mengambil Tugas yang
diberikan kepadaku.Sejenak dalam hatiku bergumam,”gila si Lucy ,harusnya dia
bilang kalau yang akan ngambil Lia sendiri,jadi aku dah mandi ,dan ndak acak
adul kayak gini” melihat aku yang sedikit kebingungan Liapun berkata,” mas saya
disuruh Lucy untuk ngambil tugas yang dipesankanya”, akupun seagera manyahut ,”
iya –iya dah jadi kok ini, ayo masuk dulu “. Segera Lia masuk ke kamarku dan
melihat semua yang masih berantakan ,kamar tidur yang berantakan ,kertas yang
berserakan didekat laptop dan gelas bekas kopi semalam,akupun sedikit cuek
untuk menutupi rasa malu,dan berkata pada Lia ,”sebentar ya,aku tak cuci muka
dulu “, Liapun segera manyahut “ iya mas ,cuci muka aja dulu “ dalam hatiku
berfikir ,mungkin Lia juga canggung melihat wajahku yang masih acak adul tidak
karuan. Karena kamar kost ku ada kamar mandi dalamnya akupun segera ,bergegas
ke kamar mandi untuk gosok gigi dan mencuci muka,sambil sedikit membasahi
rambutku dengan air biar kelihatan sedikitlebih fresh.Aku benar –benar terkejut
saat aku keluar dari kamar mandi dan kutemukan seisi ruangan sudah benar –benar
rapi,mataku terbelalak dan merasa canggung - canggung gimana,ternyata disaat
aku mencuci muka di kamar mandi ,Lia telah menata semua barang yang acak adul
di kamarku,melipat selimutku,menata bantal dan Guling, merapikan kertas yang
berserakan dan menutup laptop yang masih terbuka kemudian menatanya diatas meja
,serta melipat meja gambarku yang biasa kugunakan untuk meletakan laptop kalau
browsing sambil lesehan.Sejenak aku merasa bingung harus berkata apa, sampai
aku terkejut oleh kata-kata Lia, “rapi kan Mas..” akupun menjawab gugup, “em..
m..,iya ,iya rapi sekali,makasih ya,udah dirapikan”. Lia cuman tersenyum
manis,yang membuat hatiku jadi,dak dik duk tidak karuan.Segera aku serahkan
tugas makalah yang telah dimintanya tadi,setelah dia membuka dan mengeceknya
,dia tersenyum manis ,sambil berkata,” Makasih ya mas ,ini benar –benar luar
biasa”, pujian yang begitu menggetarkan jiwaku ,dari seseorang yang sedang
kukagumi, akupun menjawab, “he ..he ..,semoga itu sesuai dengan yang kamu
harapkan”, Liapun menjawab lagi ,”great,ini seperti yang kuharapkan Mas”,tak
tahu mengapa hatiku berbunga-bunga mendenganr jawaban Lia.Singkat cerita Liapun
segera pamitan untuk pergi ke kampus,sejenak setelah kepergian Lia akupun
segera telpon menghubungi Lucy,aku benar –benar marah besar kepada Lucy karena
dia tidak memberitahuku kalau yang akan mengambil tugasnya adalah Lia
sendiri,dan aku bilang kalau aku malu sekali,karena dengan wajah yang acak adul
dan masih muka bantal menemui dia,mana ruangan kamarku masih berantakan,dan
akhirnya,si Lia yang merapikan kamarku,semua kejadian pagi itu kuceritakan
kepada Lucy dengan nada yang sedikit marah karena terhimpit oleh perasaan yang
agak malu,tapi apa yang kudengar jawaban dari Lucy yang membikin akua
benar-benar terkejut, “nyantai aja mas brow,kamu lagi jatuh cinta sama si Lia
ya????”, Oh my God,dalam hatiku bergumam,sambil bertanya –tanya ,bagaimana si
Lucy tahu kalau kau sedang jatuh cinta sama si Lia. Sambil tersipu malu akupun
menjawab pertanyaan Lucy ,”Ah..,ngacau lho,apa hubunganya sih”, dengan panjang
lebar akhirnya Lucypun menjelaskanya ,maklum mahasiswi psikologi,mesti pandai
membaca jalan fikiran orang,dengan cara bicaranya yang khas dia berusaha
meyakinkan bahwa semua yang dia katakan tentang aku seolah –olah benar
adanya,meski itu memang benar kalau aku sedang jatuh cinta kepada si Lia ,namun
aku mencoba menepisnya ,dengan halus,mungkin karena malu,karena hampir semua
penjelasan Lucy ,hampir semuanya benar. Dengan sedikit agak ilfill akupun
menyanggah semua kata-kata Lucy, “dasar lho,mahasiswi psikologi ,bawaanya
menerka –nerka hati orang aja”, dengan tenangnya Lucypun menjawab,” wue…,hati-hati
mas brow,awas ya ,kalau nanti kamu jadi benar –benar jatuh cinta sama si Lia”
kemudian akupun menjawaba kata-kata Lucy,untuk mengakhiri pembicaraan,” ngacau
lho,ya udah ,aku mau mandi dulu lalu ke kampus”, Lucypun menjawab,” OK,mas
brow,see you next tomorrow”.Setelah kuakhiri pembicaraan lewat tepon dengan si
Lucy dan kututup ponsel ku,sejujurnya dalam hati kecilku bertanya tanya,tentang
semua penjelasan Lucy kepadaku,sambil bergegas ke kamar mandi dan mandi jalan
fikiranku tidak karuan,benar juga apa yang dikatakan Lucy,kalau aku tidak
mencintai Lia kenapa mesti malu,dia masuk kamarku dalam keadaan acak adul dan
wajahku yang masih muka bantal gini,kata Lucy,”itu pertanda rasa malu orang
yang jatuh cinta karena,dia tidak ingin kelihatan tidak sempurna ,dihadapan
orang yang dicintainya”. Lucy juga menjelaskan ,”buktinya kamu ndak mencintaiku
cuek-cuek aja, kalau aku datang ke kost kamu masih muka bantal,bahkan cuci muka
aja ,kalau ndak tak suruh kamu dak pernah cuci muka kan??”. Gila semua
kata-kata Lucy benar –benar membuatku jadi bingung tidak karuan,dalam hatiku
bertanya ,”apa benar ya aku sedang jatuh cinta sama si Lia?”.Selesai mandi aku
segera merapikan pakaianku dan keluar untuk mencari sarapan pagi,biasa ke
warung mak yem tempat langganan makan yang murah meriah.Hari itu aku ada kuliah
siang masuk jam dua ,jadi bisa nyantai –nyantai dulu di kost pagi itu
fikirku,namun ada satu hal yang membuat aku terkejut,sesampai di warung mak yem
tersenyum-senyum melihatku,akupun bingung,lalu bertanya kepada mak yem,” ada
apa mak..? kok senyum-senyum sendiri sich..?” biasa aku selalu bisa dekat
dengan setiap orang yang aku kenal ,seperti mak yem, bahkan dia sudah
menganggapku seperti anakny sendiri. Kemudian mak yem menjawab, “Le..,cah
bagus, kamu sedang jatuh cinta ya ????”, Kembali hatiku tersentak mendengar
pertanyaan yang diajukan mak yem kepadaku ,akupun segera menjawab sambil
senyum-senyum gimana ,” ach..,mak yem ada-ada aja”,mak yem pun tidak mau kalah
menguatkan kata-katanya ,”lha itu ,mukanya berseri-seri,muka orang yang jatuh
cinta”.Aku tersipu malu dan berusaha mengalihkan pembicaraan dengan segera
memesan makanam kesukaanku,nasi gudek krecek,dengan lauk telur opor ,menu khas
kesukaanku masakan mak yem.
Setelah semuanya selesai dan membayar kepada mak yem dengan
harga standart yang relatif murah,yang menyebabkan warung mak yem begitu laris
dan ramai dikunjungi pembeli ,baik orang umum maupun anak –anak kost,karena
disitu menyediakan menu selera rakyat ,yang selalu murah dan meriah.Pagi itu
aku segera beranjak pulang ke kost ku,diperjalanan pulang aku bertanya –tanya
dalam hatiku,apa yang sebenarnya terjadi ?,benarkah aku sedang jatuh
cinta,ataukah ini,hanya perasaan kagum semata,lalu kenapa semua orang bertanya
–tanya dan mengatakan aku sedang jatuh cinta,seperti si Lucy yang pertama kali
bicara disusul oleh mak yem,lalu akankah nanti orang –orang yang bertemu
denganku juga menanyakan apakah aku sedang jatuh cinta.Perasaan yang aneh yang
belum pernah ada sebelumnya,yah..inilah cinta pertamanku pada si Lia ,gadis
yang hadir justru dala, ketidak sengajaanku.Sesampainya di kost aku segera
browsing ke internet,buka google search dan segera bertanya kepada mbah google,
“tanda-tanda orang jatuh cinta”, dan ternyata OMG,semua yang dikatakan Lucy
benar adanya.Namun begitu aku masih berusaha untuk tidak terbawa oleh perasaan
meski si Lucy maupun mak yem mengatakan pasti aku sedang jatuh cinta.
Pagi cepat sekali berlalu,tak terasa sudah jam 11.00
siang,segera aku berangkat kampus,sperti biasa aku mampir ke kost Doni teman
sekampusku yang biasa berangkat bareng denganku.Doni adalah teman sejak SMA
yang bisa dibilang begitu akarab denganku,dia adalah sohibku yang selalu setia
dan bisa mengerti aku,hubungan kami begitu dekat ,hingga hampir semua orang
mengatakan kami ini seperti kakak beradik.Sesampai di kost Doni aku melihat ada
sepeda motor vario putih yang ku kenal betul,dalam hatiku bertanya “lhoh..ini
kan varionya Lucy,ngapain dia disini ?”.Ha..ha..,keluar ide gilaku untuk balas
dendam ni sama si Lucy,karena dia tadi pagi sudah ngerjain aku dengan menyuruh
Lia datang ke kost ku tanpa memberitahu dahulu.Aku diam diam menyelinap didepan
pintu,sepertinya si Doni juga Lucy tidak tahu kedatanganku,ternyata Si Lucy
sedang memperbaiki laptopnya yang mungkin sedikit trouble,memang si Doni paling
jago ngotak atik barang elektronik satu ini,karena terbawa rasa ingin balas
ngerjai si Lucy,segera aku ambil strategi,segera aku ambil ancang –ancang dan
mengejutkan mereka,” wuaaa…..,O..o…kamu ketahuan..”, spontan aja si Doni sama
Lucy terkejut,akupun segera berkata ,“oh..ternyata jeng Lucy sedang Jatuh cinta
sama sang pangeran..”,dengan nada yang kubikin seromantis mungkin,segera
kuserang dengan kata-kataku si Lucy,”ngapain lho,bilang aku jatuh cinta
ternyata kamu yang jatuh cinta”.Kulihat wajah Lucy menjadi memerah,menahan
malu,melihat wajahnya memerah aku semakin menguatkan opiniku,”na..wajahnya
merah,wajahnya merah..”, Lucy berusaha membela diri,” apa sih ,ngarang aja lho,aku
minta tolong perbaiki laptopku sama mas
Doni”, akupun menjawab,” hah…. Mas Doni,,uhu uhu uhu”,Lucy semakin salah
tingkah dengan kata-kataku,akupun semakin senang sekali,melihat si Lucy menjadi
salah tingkah ,sementara si Doni cuman senyum-senyum saja,seolah
mengiyakan,karena dia tahu betul kalau aku cuman ngerjain dia ,namun justru si
Lucy yang begitu salah tingkah dengan semua kata-kataku.Si Doni justru
menjawab,”emang kenapa,kamu cemburu ya..?” ,he he he ,wajah Lucy semakin
memerah, akupun berkata,”oh..ternyata ,kangmas Doni lebih jujur dengan
cinta”.Doni menjawab lagi,”apa salahnya lho,Lucy juga cantik”.Aku melihat
expresi Lucy yang semakin salah tingkah ,membuat aku merasa senang sekali ,kena
deh dia ku kerjain.Tapi tak tahu mengapa si Lucy langsung saja ikut improvisasi
kayak penyanyi aja,dia berkata,” iya,gue kan cantik,hehehe..”.OMG aku jadi
kebingungan kayaknya dua orang ini benar-benar udah saling mencintai.Si Lucy
menjawab lagi,”Mas Doni juga tampan,kamu kapan jadian sama Lia?”,Gila bener aku
terkejut mendengar Lucy menanyakan Lia,spontan aja aku jawab dengan reflek,”
Lha kamu jomblangnya juga ndak sempurna,cuman ngenalin doank”.Lucypun
tersenyum,”he he he ,ternyata kamu suka sama Lia kan?” beh beh beh..aku benar
–benar tersentak mendengar pertanyaan Lucy,masuk deh aku di jebakanya.Tapi aku
juga ndak mau kalah ber improvisasi,spontan aku jawab,”Mmm..maybe yes,maybe
not…”.Singkat cerita setelah aku ke kost
Doni dan ngerjain si Lucy ,aku terus ke kampus bersama Doni,sementara
Lucy pulang ke kostnya karena dia ada kuliah tapi sore.
Sesampai di kampus aku benar-benar bingung dengan diriku aku
tidak dapat konsentrasi menerima mata kuliah hari itu ,yang ada di pikiranku
adalah wajah Lia yang begitu manis dan mempesona.Dalam hatiku berkata
sendiri,”benarkah aku sedang jatuh cinta?”.Tapi hati kecilku juga menjawab
sendiri, “ach..biasa aja itu cuman perasaan kekaguman semata”.Tak terasa ada
air hangat yang menetes dipipiku ,aku baru sadar ternyata aku sedang berada di
depan coffe kecil yang penuh kenangan,dan terlarut dalam indah lamunan.Akupun
beranjak pergi untuk mencari angin segar yang bisa memberi kesejukan untuk
hatiku yang sedang beku.Aku sendiri bingung apakah aku sedang patah hati saat
ini, selalu saja melangkah tanpa arah ,tanpa tujuan dan tanpa harapan,dalam
hatiku bertanya benarkah kepergian Lia
dari hidupku benar-benar telah membuat diriku patah hati.Memang jika aku
mengingat kembali masa-masa indah yang telah kami jalani,akan membuat hatiku
begitu sakit mengingat semuanya,namun apa mau dikata ,kenyataan yang terjadi
memang aku harus berpisah dengan Lia.Dan yang lebih menyakitkan hatiku adalah
kata-kata saat terakhir Lia ,”Aku hanya mencintaimu,tidak ada orang lain di
hatiku,apa yang kulakukan saat ini hanya baktiku kepada orang tuaku”,semua itu
masih terngiang ditelingku meski dua tahun tlah berlalu.Benarkah culture budaya
masih selalu melekat dalam kehidupan ini,lalu apakah tradisi masih juga menyelimuti
dalam kehidupan ini.Apakah seorang anak gadis tidak berhak untuk menentukan
pilihan pasangan hidupnya,semula aku berkata dan berpandangan seperti itu,namun
akhirnya akupun menyadari,bahwa itu semua hanya terjadi pada keluarga yang
masih kolot,memegang tradisi,seperti tradisi keluarga Lia yang kental banget
dengan perjodohan.Memang benar aku berpisah dengan Lia karena orang tua Lia
yang telah menjodohkan Lia dengan anak sahabat ayahnya,dan akupun tidak dapat
berbuat banyak dan menghormati keputusan Lia ,karena dia memilih untuk memenuhi
baktinya kepada orang tuanya dan menolak untuk pergi denganku.Tapi yang masih
slalu ada dalam benaku kenapa sampai saat ini aku masih belum bisa malupakan
Lia ,apakah ini yang namanya cinta sejati.Lalu kalau memang ini cinta sejati
kenapa semua harus berakhir seperti ini.Semua terjadi diluar kuasaku,dan
mungkin ini adalah takdir Illahi yang telah tersusun rapi untuk diriku.Sejak
saat itu aku merasa bahwa kehidupan ini bukanlah tujuan yang bisa digapai, tapi
proseslah yang akan menentukan, dan aku sadar ,aku harus selalu siap menerima
kenyataan yang harus terjadi.Hidup memang tak selalu indah ,tapi kita bisa
membuat hidup itu selamanya indah tergantung cara kita menanggapi dan cara kita
memandang hidup ini.
Disela kegalauan hatiku sepeninggal Lia ada seorang gadis yang
hadir dalam kehidupanku, namanya Dewi,awalnya tiada sengaja juga aku bertemu di
sebuah kolam renang ,seperti biasa aku yang hobby berenang tiap hari sabtu aku
pergi ke kolam renang untuk berenang disamping untuk menjaga vitalitas tubuh
memang sejak kecil aku sudah paling hobby dengan olahraga air yang satu
ini,itulah sebabnya aku mempunyai posture tubuh yang tinggi dan atletis
,mungkin salah satunya karena aku suka berenang .Suatu hari saat aku berenang
ada seorang gadis yang juga berenang bersama keponakanya yang masih
kecil,kurang lebih umurnya kira-kira baru 4 tahun,seperti biasa saat berenang
aku selalu cuek dengan lingkungan karena aku memang selalu menikmati olah raga
yang satu ini.Waktu itu aku berenang di kolam yang dalam ,hari masih pagi dan
tak tahu kenapa kolam renang juga terasa amat sepi tidak seperti weekend
biasanya.Dua jam telah berlalu akupun merasa lelah dengan berbagai gaya
berenangku ,akhirnya aku memutuskan untuk naik dan berganti pakaian,setelah
mandi akupun kembali ke sekitar kolam renang untuk bersantai dan tiduran
dibawah baleho sambil menikmati perbekalan yang kubawa,karena sehabis renang
aku selalu merasa lapar sekali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar