.quickedit{display:none;}

Minggu, 13 Februari 2011

PUISI

"Balada Pencari Kayu Bakar"

Desah nafas terengah sepanjang jalan

Menggendong seikat kayu dg penuh berjuta harap

Menapaki jalan berbatu terjal dg penuh kepastian

Nenek tua itupun tersenyum manis menyapa

Mesti bibirkupun tersenyum lembut menjawab sapanya

Namun dalam benaku merintih pedih melihatnya

Sang nenek malang berjuang untuk hari esok

Dalam puing puing sisa erupsi merapi

Kau berjuang pasti tuk tetap tegar hadapi perjalanan hidup ini

Smoga bahagia slalu untukmu

Teladanmu kan menjadi penyemangat jiwaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar