"Balada Pencari Kayu Bakar"
Desah nafas terengah sepanjang jalan
Menggendong seikat kayu dg penuh berjuta harap
Menapaki jalan berbatu terjal dg penuh kepastian
Nenek tua itupun tersenyum manis menyapa
Mesti bibirkupun tersenyum lembut menjawab sapanya
Namun dalam benaku merintih pedih melihatnya
Sang nenek malang berjuang untuk hari esok
Dalam puing puing sisa erupsi merapi
Kau berjuang pasti tuk tetap tegar hadapi perjalanan hidup ini
Smoga bahagia slalu untukmu
Teladanmu kan menjadi penyemangat jiwaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar